INCHEON tidak jauh jika dibandingkan dengan Jakarta soal padatnya kendaraan di jalan raya. Meski tidak separah di Jakarta, jalanan kota terbesar ketiga di Korea Selatan itu pun disesaki mobil yang tak jarang menimbulkan kemacetan panjang. Sama seperti di Jakarta, jalanjalan di Incheon menjadi ajang kontestasi pabrikan mobil. Namun, soal merek, ibarat bumi dan langit.Jika di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia mobil-mobil pabrikan Jepang menjadi raja, di Incheon justru sebaliknya. Di kota pesisir barat `Negeri Ginseng' itu, mobil made in Japan amatlah langka.
GreenCare Rent Car: Jasa Rental Mobil Yang Berdomisili di Daerah Jakarta Pusat
Jumat, 26 September 2014
Jumat, 12 September 2014
JAKARTA PUSAT: Jam Kunjung Monas Dibatasi
MULAI Senin (15/9), tidak akan ada lagi wisata 24 jam di Monumen Nasional (Monas). Unit Pengelola (UP) Kawasan Monas memutuskan untuk serius membatasi jam kunjungan masuk ke Monas, baik ke dalam area museum, cawan, ataupun taman.“Kita ada aturan baru, per 15 September jam kunjungan ke Monas akan dipersingkat.
Selasa sampai Minggu, kita buka pukul 04.00 hingga pukul 20.00 WIB. Pada Senin, jam bukanya sama, tapi hanya sampai pukul 10.00,” ujar Kepala UP Kawasan Monas Rini Haryani.
Selasa sampai Minggu, kita buka pukul 04.00 hingga pukul 20.00 WIB. Pada Senin, jam bukanya sama, tapi hanya sampai pukul 10.00,” ujar Kepala UP Kawasan Monas Rini Haryani.
Senin, 01 September 2014
Jembatan Selat Sunda Diharap Dilanjutkan
PROYEK pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) dipastikan tidak akan terealisasi dalam waktu dekat.Hal itu karena studi kelayakan yang ditargetkan rampung sebelum pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berakhir tidak akan tercapai. Pemerintahan SBY berharap proyek itu dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.
Menurut Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur Luky Eko Wuryanto, pemerintah berkukuh agar proyek JSS itu dilanjutkan karena adanya tekanan internasional yang menginginkan pembangunan Jembatan Selat Malaka yang menghubungkan Sumatra-Malaysia. “Kita tidak ingin kemajuan yang sedang berlangsung di Sumatra malah tersedot ke Malaysia,“ terang Luky di kantornya di Jakarta, kemarin.
Menurut Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur Luky Eko Wuryanto, pemerintah berkukuh agar proyek JSS itu dilanjutkan karena adanya tekanan internasional yang menginginkan pembangunan Jembatan Selat Malaka yang menghubungkan Sumatra-Malaysia. “Kita tidak ingin kemajuan yang sedang berlangsung di Sumatra malah tersedot ke Malaysia,“ terang Luky di kantornya di Jakarta, kemarin.
Langganan:
Postingan (Atom)