Sebagian angkutan umum Koasi yang beroperasi di Kota Bekasi tidak bisa lagi digunakan dengan nyaman karena sudah melampaui masa pakai. Angkutan umum Koasi yang beroperasi di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada 2015 terancam dimusnahkan karena terlalu tua sehingga tidak layak pakai.
“Kelak, angkutan umum berumur 15 tahun tidak akan ada yang boleh beroperasi di Bekasi,” kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bekasi Hotman Pane, kemarin.
Saat ini ia masih menyosialisasikan rencana itu kepada seluruh pengusaha (pemilik) angkutan. Menurutnya, rencana pemusnahan angkutan yang tergabung dalam Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi) itu ditentang sebagian pengusaha. Pengusaha, ujarnya, menilai pemusnahan angkutan butut tersebut bakal memberatkan mereka. Jika setelah dimusnahkan harus diganti dengan kendaraan baru, biaya peremajaan kendaraan pasti akan dibebankan kepada pengusaha angkutan.
GreenCare Rent Car: Jasa Rental Mobil Yang Berdomisili di Daerah Jakarta Pusat
Jumat, 31 Oktober 2014
Sabtu, 25 Oktober 2014
JAKARTA TERLAMBAT MILIKI MRT
Kemacetan lalu lintas di kota metropolitan seperti Jakarta semakin serius. Setidaknya 1.000 kendaraan bermotor baru bertambah setiap hari, sedangkan pertumbuhan jalan kurang dari 1persen per tahun di kota ini. "Jakarta itu sudah bukan terlambat lagi, melainkan sangat terlambat.Dengan sumber daya yang ada, kemudian negara ini lebih kaya, saya sebagai orang Indonesia enggak tahu mau diletakkan di mana muka saya."
Dono Boestami Direktur PT MRT Jakarta
PADA 2020 Jakarta diprediksi akan macet total karena jumlah kendaraan pribadi yang tidak terkendali. Belum lagi akibat lain yang ditimbulkan, yaitu polusi udara dan kerugian ekonomi dari biaya bahan bakar yang terbuang serta kesehatan hingga Rp65 triliun per tahun.
Dono Boestami Direktur PT MRT Jakarta
PADA 2020 Jakarta diprediksi akan macet total karena jumlah kendaraan pribadi yang tidak terkendali. Belum lagi akibat lain yang ditimbulkan, yaitu polusi udara dan kerugian ekonomi dari biaya bahan bakar yang terbuang serta kesehatan hingga Rp65 triliun per tahun.
Jumat, 10 Oktober 2014
PT Trans-Jakarta dan Kopaja belum Sepakat
PENGGUNAAN tiket elektronik atau e-ticket antara Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) dan PT Trans-Jakarta masih berpolemik. Akibatnya, pengguna transportasi massal keduanya mengeluh karena harus membayar dua kali jika ingin menaiki Kopaja AC dari halte bus Trans-Jakarta.Pengguna harus membayar untuk masuk ke halte bus Trans-Jakarta dan membayar kembali ke kondektur bus Kopaja saat menaiki angkutan umum itu.
Langganan:
Postingan (Atom)